Cari Data

Ratna Henny Idamayanti: Cukup bagus serta menyentuh

Saya udah beli dan baca buku ini dan cukup bagus serta menyentuh.

Ratna Henny Idamayanti
Semarang

DATA BUKU

NOVEL ke dua Karya Penulis Novel LANANG
Pemenang Lomba Novel Dewan Kesenian Jakarta 2006

Judul : TAMAN API
Pengarang : Yonathan Rahardjo
Penerbit: Pustaka Alvabet
Editor : Errena Ike Hendraini
Genre : Novel
Cetakan : I, Mei 2011
Ukuran : 13 x 20 cm
Tebal : 216 hlm
ISBN : 978-602-9193-01-5
Harga : Rp. 42.500,-

=================

Dapat diperoleh di:
* Toko Buku Gramedia
- Jakarta: Mall Pondok Indah, Plaza Bintaro, Kelapa Gading Mall, Plaza Semanggi, Pejaten, Artha Gading, Gandaria, Grand Indonesia, Mall of Indonesia, Matraman, Melawai (Blok M)
- Depok: Margonda
- Bandung: Merdeka, Paris Van Java, Bandung Supermall, Istana Plaza, Bandung Festival
- Tasikmalaya: Gramedia Tasikmalaya
- Cirebon: Gramedia Cirebon
- Semarang: Pandanaran, Java Supermall, Pemuda
- Yogyakarta: Sudirman, Malioboro
- Solo: Slamet Riyadi, Solo Square

Harga: Rp 42.500,-

* Jawa Timur
- Surabaya:
.Toko Buku URANUS, Jl. Ngagel Jaya No. 91 Surabaya Selatan/Gubeng
.dbuku Bibliopolis, Jl Jl Karangrejo VI No. 5 Wonokromo, Surabaya 60234
.YPPI, Jl.Rungkut Asri Barat X No.9 Surabaya
- Bojonegoro: Toko Buku NUSANTARA, Toko Buku PERMATA BORSALINO

* Penerbit Pustaka Alvabet, Jl. SMA 14 No. 10 RT/RW. 010/09, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, 13610.
Telp : 021 - 800 6458, Fax : 021 - 800 6458, www.alvabet.co.id
* Toko Dewi Sri, Jl. Raya Plaosan 61 Babat, Lamongan 62271
Telp : 0322 457383, HP : 085852985854
Harga : Rp. 42.500,- + ongkos kirim

=================


SINOPSIS

Kaum waria mendapat stigma negatif nyaris di semua lingkungan masyarakat. Anggapan sebagai patologi sosial, perusak moral, pencemar kesehatan, dan menyalahi kodrat Tuhan membuat kaum waria terpinggirkan dan terisolasi. Walhasil, kehidupan mereka pun tak banyak diketahui khalayak.

Taman Api menggambarkan sisi-sisi tersembunyi kehidupan waria yang demikian kompleks. Dengan pendekatan kritis, novel ini tak hanya menyuguhkan "abnormalitas" kehidupan waria dari beragam segi, tapi juga menguak praktik-praktik picik dan ilegal yang menempatkan kaum waria sebagai obyek penderita: misi rahasia berkedok agama untuk melenyapkan waria melalui bisnis gelap bedah kelamin berikut segenap teknologi turutannya. Bagaimanakah praktik picik itu berlangsung dan siapakah pihak-pihak yang terlibat di dalamnya?

Dengan gaya penulisan yang khas dipadu pendekatan investigatif dan konspiratif, rahasia-rahasia yang menyembul dari novel ini ihwal sisi-sisi kabur kehidupan waria dengan segudang problematikanya akan membuat Anda terperangah tiada terkira.


BIODATA PENULIS

Yonathan Rahardjo, lahir di Bojonegoro, adalah pengarang novel Lanang (2008), salah satu Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2006. Ia merupakan satu dari 15 penulis Indonesia yang terpilih mengikuti UWRF (Ubud Writers & Readers Festival) 2009 di Bali. Karya-karyanya yang lain: Avian Influenza: Pencegahan dan Pengendaliannya (2004), Antologi Puisi: Jawaban Kekacauan (2004), Kedaulatan Pangan (2009). Sejak 1983, puisi, cerpen, esai, opini, dan tulisan jurnalistiknya diterbitkan di berbagai buku dan media massa. Dalam buku 100 Tahun Dokter Hewan Indonesia (2010), namanya tercatat sebagai salah satu dari 100 Profil Dokter Hewan Berprestasi. Pada pasal Dokter Hewan Berprestasi di Bidang Lain, nama Drh. Yonathan Rahardjo tercatat setelah nama Drh. Taufiq Ismail (Penyair Angkatan 66), Drh. Asrul Sani (Seniman Pelopor Angkatan 45), dan Drh. Marah Rusli (Pengarang Novel Siti Nurbaya).

Prima Naomi: Bagus dijadikan film

...anakku yang ke-2 udah tuntas. Dia bilang: ibu...ini lebih bagus dijadikan film. Pasti lebih hidup.

Prima Naomi, Jakarta

Ahmad Fathoni: Hanya bisa ditulis oleh orang yang sangat paham dunia kedokteran

Taman Api novel yang sangat luar biasa. Hanya bisa ditulis oleh orang yang sangat paham dunia kedokteran. Dan sedikit sekali sastrawan kita memiliki kemampuan itu. Mudah-mudahan menjadi sumbangan yang berarti bagi kemajuan sastra Indonesia.

Ahmad Fathoni, Jakarta

YPPI: Hasil Bedah Buku Taman Api di YPPI

Sumber:

Hasil Bedah Buku Taman Api



Suasana saat Bedah buku Taman Api
Sekitar pukul 15.30 W.I.B diskusi sekaligus bedah buku “Taman Api” berlangsung. Berlokasi di kantor YPPI Rungkut Asri Barat X/9 Surabaya acara dilakukan dengan diskusi santai. Dihadiri langsung oleh Yonathan Raharjo penulis buku Taman Api, Eko Cahyono pendiri perpustakaan Anak Bangsa dari Malang, Iwan TBM Gelaran Buku Daar El Fikr dari Kediri dan beberapa peserta yang lain.
Dalam acara bedah buku ini masing-masing peserta menyampaikan kesan dan pesan serta kritik untuk penulis terkait buku Taman Api ini. Di awali dari Wahyu Kurniawan yang berbagi pengalaman selama dirinya aktif dalam lembaga yang bergerak di bidang pendampingan kepada penderita HIV AIDS yang sebagian merupakan waria.
Wahyu Kurniawan berpendapat bahwa keberadaan buku Taman Api menjadi sangat menarik karena isu yang diangkat di dalamnya terkait dengan isu yang kontroversial yaitu terkait dengan kehidupan waria dengan berbagai permasalahanya. Masyarakat masih menganggap bahwa kehidupan waria itu selalu di identikan dengan image buruk. Hal inilah yang kemudian menjadi menarik orang untuk membaca buku bersampul dengan ilustrasi gambar waria.
Eko Cahyono sendiri memiliki pendapat sendiri setelah membaca buku Taman Api ini. Yang pertama Eko menanyakan terkait alasan kenapa gambar sampul buku ini digambarkan wanita seksi? mungkin untuk beberapa kalangan hal itu tidak menimbulkan masalah tapi kalau di desa Eko sampul bergambar seperti itu oleh sebagian masyarakat dianggap buku yang terlalu “porno”.
Terkait dengan isi cerita dan alur cerita buku Taman Api ini memiliki daya tarik tersendiri karena pembaca akan tertantang dengan alur ceritanya yang lain dari yang lain. Eko juga menanyakan apakah Jonathan (penulis) dalam membuat buku Taman Api ini sudah pernah melakukan survey atau penelitian terkait dengan jalan cerita di dalamnya ?
Menerima masukan dan kesan dari para peserta diskusi bedah buku Taman Api ini sebagai penulis Yonathan menjawab dengan sangat lugas dan bisa difahami oleh hampir semua peserta.
Yonathan juga menjelaskan bahwa buku Taman Api ini merupakan Fiksi sehingga penulis memang tidak mengambil sebuah satu kesimpulan sepihak semata. Penulis berharap tulisan dalam buku ini boleh-boleh saja memiliki persepsi yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Yang terpenting adalah bagaimana setelah membaca buku ini bukan konflik yang terjadi karena sebuah perbedaan pemahaman tapi justru saling menghargai dan menghormati adanya perbedaan pandangan tersebut khususnya terkait dengan kehidupan waria.
Diskusi berakhir sekitar pukul 18.00 W.I.B dan di akhiri dengan makan soto bersama. ***

KONTAK


Kontak buku Novel TAMAN API karya Yonathan Rahardjo:


Yonathan Rahardjo
HP: 0815 9306584
Facebook:
http://www.facebook.com/yonathan.rahardjo
http://www.facebook.com/yonathan.rahardjo1
http://www.facebook.com/yonathanrahardjo2
http://www.facebook.com/yonathanrahardjo3


=================


Cara Pemesanan/ Pembelian

Isi Formulir ini :

Nama: ...........................................................................

Alamat: ........................................................................

Nomor telepon/HP: ....................................................

Email: ..........................

Pesan: NOVEL TAMAN API

Jumlah: .... eksemplar/ buah

@ Rp 42.500 + Ongkos Kirim

Jumlah Uang: ........................................................................

Kirim formulir ke inbox FB atau kontak via telepon atau SMS ke nomor HP di atas sesuai pilihan Anda

Pembayaran:
Transfer ke rekening kami
(yang akan kami informasikan setelah Anda pastikan pesan produk kami dan hendak transfer memakai rekening Bank apa: Mandiri/ BCA/ BNI/ BRI)

Informasikan transfer Anda
dengan SMS ke HP atau pesan di inbox FB di atas sesuai pilihan Anda

untuk dicek di Rekening lalu tunggu konfirmasi dan kiriman produk kami

Toga Tambunan: Menggedor-Gedor Kejujuran Akal Sehat dan Hati Sanubari

Taman Api, Menggedor-Gedor
Kejujuran Akal Sehat dan Hati Sanubari

Fantasi Yonathan Rahardjo yang dokter hewan dalam novelnya Taman Api menyilau kita terperangah karena perilaku keji komplotan dr. Sahrul mencungkil paksa zakar dan bijinya dari waria yang jadi korban razia kelaliman, kemudian sewenang-wenang merombaknya menjadi vagina dan lagipula melengketkan paksa chips pelacak elektronik dengan operasi ilegal.

Muatan tematik dalam novel Taman Api mengusung masalah terkait masyarakat Indonesia dewasa ini, dan fakta-fakta tergelar meskipun merupakan rangkaian fantasi pengarang menyusun kisahnya, sekaligus berupa tamsil sejarah sebenar-benarnya terjadi dan dialami masyarakat Indonesia; teror sara, pengusiran paksa penduduk atau petani dari miliknya yang sah berstatus tanah ulayat adat, penggusuran pedagang ataupun pemukim lingkungan dari areal yang tanggungan restribusi atau PBB dibayar lunas, represi penguasa terhadap pemuda atau mahasiswa yang menggugat ketidakadilan, perilaku penegak hukum berkoalisi dengan preman memeras penduduk pembayar pajak, tawuran antar pelajar yang diatur provokator, antar suku bertikai diadu demi kepentingan rezim berkuasa yang disetir pemodal–hitam asing maupun domestik, korupsi dan suap merajalela menyengsarakan masyarakat, legislasi dan regulasi demi modal asing dan beragam kekerasan atau ketidakadilan lainnya mencekik leher masyarakat. Mafia hukum, mafia pajak, mafia legeslasi, mafia peradilan, mafia regulasi dan mafia lainnya memang disajikan lewat media massa namun secara kasus demi kasus saling terpisah, yang katanya akan diperangi.

Perkara itu sesungguhnya sindikat konspirasi mafia humanika (dr. Ranto dengan kliniknya, Patrick pengusaha asing, oknum satuan polisi pamongpraja, oknum polisi dan juga yang abai tugas bernama Lazuardi) yang secara terbuka maupun senyap merekayasa kasus berkelindan dengan kasus lain, menyengsarakan masyarakat.

Melalui novel ini Tari, MedRep Priyatna yang adalah Yanti dan para waria lainnya, menggedor-gedor kesadaraan akal sehat dan sanubari pembaca yang jujur obyektif terhadap kondisi kongkrit yaitu kezaliman luar biasa yang dilakukan oleh kekuatan yang sedang leluasa berkuasa terhadap kaum termarjinalkan (Riris cs), meskipun kaum itu sejatinya berhak serta merdeka memiliki wujud dan kehidupan naturalnya yang sejatinya berhak bebas wajar berkembang.

Taman Api menggedor-gedor pembaca menyimak kekuasaan yang memerintah Indonesia dewasa ini yang berjanji akan memerangi kasus-kasus tersebut tetapi ternyata semata-mata hanya sebagai gincu bibir, rekayasa pembohongan publik, sandiwara bertujuan menyembunyikan praktek konspirasi mafia humanika, kejahatan kemanusian terhadap publik untuk segala faset kehidupan masyarakat.

Taman Api menggedor-gedor kejujuran akal sehat dan hati sanubari publik pembaca, mungkinkah rezim berkuasa dan negara tidak berperan bahkan tidak tahu-menahu sindikat konspirasi mafia humanika itu? Bukankah logis pendapat yang menyatakan kekuatan dan sistim peradaban imperialisme, yakni negara demokrasi pasar liberal dengan operatornya para komprador yang sedang berkuasa itulah sumber terjadinya dan mengendalikan segala rekayasa humanika crime tersebut, yang sewajarnya dituntut bertanggungjawab.

Taman Api menggedor menggugat publik untuk bangkit bersama-sama membebaskan diri dari cekikan kuasa dan sistim yang julig itu, dengan solusi alternatif mendirikan demokrasi yang benar-benar pro rakyat, yaitu yang dikenalkan dengan tawaran sebutan: demokrasi patriotik.

Toga Tambunan
Penyair, Salah Seorang Pendiri Paguyuban Kebudayaan Rakyat Indonesia (PAKRI)

Arie MP Tamba: Berhasil mengguncang kenyamanan pastoral pembaca, dengan menyuguhkan detail peristiwa operasi kelamin sebagai kekayaan sekaligus keunikan

Dengan gaya filmis-jurnalistik, Yonathan mempertontonkan kehidupan sebuah komunitas marjinal: kalangan transeksual dan transgender. Meski tidak begitu ketat dalam penokohan dan reflektif dalam perenungan, tapi ia cukup berhasil mengguncang kenyamanan pastoral pembaca, dengan menyuguhkan detail peristiwa operasi kelamin sebagai kekayaan sekaligus keunikan novel ini. Selamat!

Arie MP Tamba
Sastrawan, Redaktur Budaya Jurnal Nasional

Sihar Ramses Simatupang: Sebagaimana novel, setelah penulisnya menyibak

Seorang profesor pernah berkata, “Saya memiliki tiga minoritas. Pertama adalah agama saya (dia menyebutkan agamanya). Kedua, suku saya (dia menyebutkan latar sukunya). Ketiga, saya seorang waria. Pernyataan itu terngiang kembali di telinga saya ketika disodorkan novel karya Yonathan Rahardjo.” Setelah novel “Lanang” meraih penghargaan di Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2006, saya berharap penulis yang pernah mengenyam studi dokter hewan ini akan lebih jauh mengungkap berbagai ulah dan perilaku medis di Indonesia, bahkan di dunia. Bukan menyoal hal normatif, tapi berbicara tentang realitas sosial yang ada. Kali ini, Yonathan, lewat “Taman Api”, menyingkap fenomena kaum waria yang orang awam hanya paham di bagian permukaannya saja. Sebagaimana novel, setelah penulisnya menyibak, hasil akhir kembali diserahkan kepada pembaca...

Sihar Ramses Simatupang
Sastrawan, Pemenang Hadiah Sastra Metropoli D’Asia Khatulistiwa 2009

Cok Sawitri: Tak bermaksud berteka-teki, hampir pasti dalam koridor imaji

"Kisah waria dengan berbagai problem sosialnya lebih sering dijadikan lelucon, jarang yang mengkisahkan bagaimana sesungguhnya 'ketegangan' perubahan orientasi seksual dan 'ketegangan' mengenai perubahan tubuh dan fungsinya, dalam novel ini, Yonathan dengan gayanya yang khas berusaha menjadikan sebuah kisah yang memang tak bermaksud berteka-teki, hampir pasti dalam koridor imaji yang mewakili keingintahuan tentang apa dibalik bagaimana kehidupan mereka...."

Cok Sawitri
Teatrawan, Sastrawan, Pemenang Anugerah Dharmawangsa 2010 untuk Prosa

Hari Basuki Notobroto: Kritis sekaligus bermanfaat memberikan pendidikan bagi masyarakat

“Novel yang patut disimak. Perpaduan problematika sosial dan kesehatan seperti HIV/AIDS dan kelainan genetik, diramu secara menarik dengan pendekatan seni dan ilmiah. Kritis sekaligus bermanfaat memberikan pendidikan bagi masyarakat.”

—Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes.
Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM Universitas Airlangga

Edy A Effendi: Pintu masuk untuk membuka 'Kotak Pandora' kisi-kisi hidup yang sering tertutup oleh tabir etika dan moral

Persoalan transgender dan transeksual yang dikuak di Novel Taman Api, sebagai satu cara untuk menguar berbagai sudut kehidupan yang menelingkung di sekitar kita. Taman Api bisa menjadi pintu masuk untuk membuka 'Kotak Pandora' kisi-kisi hidup yang sering tertutup oleh tabir etika dan moral.

Edy A Effendi
Penyair dan Journalist

I. Bambang Sugiharto: Penting untuk membongkar berbagai kemungkinan sisi patologis dari bentuk-bentuk kesalehan religius

Sebuah novel yang menguak kekonyolan, kerumitan dilematis dan kebusukan pandangan agamis atas fenomena waria maupun kodrat gender umumnya. Novel ini penting untuk membongkar berbagai kemungkinan sisi patologis dari bentuk-bentuk kesalehan religius yang kerap naif, munafik dan berbahaya.

Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto
Guru Besar Filsafat Universitas Parahyangan

Merlyn Sopjan: Imaginasi penulis buku ini saya pikir termasuk ajaib

Imaginasi penulis buku ini saya pikir termasuk ajaib. Ia berbicara banyak hal, menceritakan banyak hal, yang sebenarnya bukan dunianya. Dan roh penulis masuk pada dunia yang tidak diakrabinya setiap hari. Tentang issue silikon, kekerasan pada Waria secara mental, operasi kelamin, sampai issue munculnya orang orang yang kontra dengan Waria dengan dalil agama. Saya harap buku ini menjadi satu dari sekian referensi dari penokohan Waria di beberapa tulisan sejenis. Tetapi mengenai misi misi yang ada pada imagi penulis melalui beberapa tokoh antagonis, semoga tetap menjadi fiksi dan tidak membentuk opini publik dan diamini setelah membacanya. Karena satu pesan yang bisa diambil adalah, tidak ada satu orang pun berhak menghakimi yang lain selain Sang Maha Pencipta.

Merlyn Sopjan
Penulis buku Jangan Lihat Kelaminku dan Perempuan Tanpa V

Suli Teruli Sitepu: Konspirasi dalam novel ini merupakan realita bisnis menjijikkan yang perlu diketahui bersama

"Konspirasi dalam novel ini merupakan realita bisnis yang ada dalam kehidupan, penderitaan manusia diacak-acak dan dicari kelemahannya sehingga mau dibujuk untuk mengikuti keinginan para konspirator; kelainan fisik, psikis kekuatan ilmu ilmiah kedokteran-farmasi dibalut keuntungan mengesampingkan etika dan kepatutan digunakan sebagai tameng bahkan kepercayaan pun dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan itu; suatu hal yang menjijikkan yang perlu diketahui bersama!"

— Drh. Suli Teruli Sitepu
Wakil Sekretaris Jenderal PB PDHI
(Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia)
periode 2006-2010

Nancy Day: Mengangkat nilai kemanusian yang adil dan beradab

Nancy Day cerita ini....mengangkat nilai kemanusian yang adil dan beradab yang perlu ditegakkan di Indonesia....sangat bagus kalau di jadikan film...

Nancy Day

Wisanggeni Tsuwung: Suara Dari Kegelapan

Masyarakat kita memang disetting menjadi masyarakat munafik, sakit.. semoga suara dari ''kegelapan'' ini mampu membangkitkan standard standard moral yang baru, yang lebih manusiawi

Wisanggeni Tsuwung

Nayouwan Allba: Udah dari Jaman Nabi Lud

Nayouwan Allba Nayouwan Allba Kalo mnurut aq inich sangat bgus.,toh crita nya ttg waria udh dh dr jaman nabi Lud.,dan udh trkaji di Alqur'an..mslah yg lain gua ngrti jg..koq gw jg bkan kyai..xixixi

Nayouwan Allba

Indo Tranz: Memperkaya Khasanah Dunia Transgender

...kami mengapresiasi terbitnya novel "Taman Api" yg dpt memperkaya khasanah literatur dunia transgender meskipun dengan gaya penulisan sastra. Namun ada disisi lain dari dunia transgender yang belum banyak disentuh dari sisi ilmiah untuk "memotret" bagaimana konteks sosial, budaya dan politik perkembangan dunia transgender di Indonesia serta perbandingan dunia transgender di Indonesia dengan negara asia lainnya, seperti thailand (mayoritas budha), philipina (mayoritas katolik), jepang dan china (konghucu). Hal ini sangat penting sebagai bahan kajian ilmiah untuk membangun strategi bagaimana memajukan dunia transgender sehingga diharapkan akan mendapatkan recognisi dari masyarakat sebagai kelas sosial yang memiliki peran dalam pembangunan nasional.

Indo Tranz