Recommended Lesbian/Transgender Books “Ketika buku menjadi seksualitas”
Baby Jane
Janeontheblog
A Bachelor of Psychology, passionately writing about an  extraordinary life, including LGBT and psychological issues.        
15         Jun        
 
 

Mungkin  sebahagian dari anda pernah membaca novel karya Freddy S. Yah, beliau  salah satu novelis yang menurut saya melegenda. Saya pernah membaca  karyanya di era 90an. Tiap gaya bahasa dan alur ceritanya cenderung  menyerempet ke arah seksualitas. Malah dulu ada yang bilang ke saya  kalau novel itu “Novel mesum!”.
Antara  birahi dengan keingintahuan tentang seks bisa menjadi candu. Candu untuk  menguak sisi positif bahwa manusia ini didasarkan oleh naluri-naluri  intuitif untuk bercinta, merangkul, mencium, dan membelai. Sebuah energi  yang membawa kebahagiaan, semangat hidup, dan penuh kreatifitas. Coba  saja perhatikan orang yang sedang dilanda libido seks, secara  konstruktif bisa membuat puisi-puisi romantis bak pujangga kawakan.  Mereka menyebutnya “jatuh cinta”.
Lalu  bagaimana seksualitas yang dialami Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender,  dan Queer??? Indonesia yang tercatat sebagai negeri kepulauan, 33  propinsi, dimana tersebar ragam bahasa, budaya, adat-istiadat, dan tentu  tidak menutup kemungkinan ragam seks orientasi ada didalamnya, bukan???
Akan tetapi  buku-buku yang mengangkat tema mengenai LGBTQ tersebut masih sedikit  terpublikasi. Apalagi yang kualitas isinya berbobot! Hmm, kalau menurut  saya pribadi masih terbatas. Sumber daya manusianya, dan minat untuk  menuangkan ke dalam sebuah tulisan yang salah satunya menjadi tantangan;  nyata, senyata-nyatanya.
Seksualitas dalam pandangan saya bukan sekedar selangkangan, atau “akh-okh” di  ranjang. Seksualitas yang berkaitan dengan LGBTQ hendaknya menyuarakan  keberadaan mereka, hidup mereka secara nyata dengan segala macam masalah  yang dihadapi, mulai dari keluarga yang tak menerima, atau bagaimana  bisa bertahan dari situasi sulit tersebut. Jadi ada pesan moral, ada feedback yang tersampaikan kepada pembaca.
Semisal salah satu novel yang pernah saya baca, “Lost Butterfly”  oleh Yandasadra, bercerita mengenai seorang transseksual, dimana pesan  moralnya seorang transseksual itu dihadapan agama seperti apa, dan  harusnya bagaimana. Sekilas tidak ditemui pengalaman inti dari si objek  yang diceritakan sebagai seorang transseksual. Kemudian ada ”di kereta, kita selingkuh” sebuah  kumpulan cerita yang kaya akan bahasa sastra. Ada dua bab dimana si  penulis, Budi Maryono menceritakan tentang transgender. Kisah cintanya,  kegundahan hatinya. Dan itupun dalam bentuk kiasan, tak tertangkap jika  tidak jeli menyimak.
 
”Dua Sisi Bintang”  oleh Dian Purnomo, si penulis dengan cerdas menerbitkannya secara  pribadi tanpa melewati penerbit besar seperti karya yang pernah Ia rilis  sebelumnya. Ceritanya pun mendobrak, LESBIAN. Sangat jarang menurut  saya di negeri ini ada novel yang berkisah perjalanan cinta seorang  lesbian. Ada intrik, cinta, dan ending story yang membuat pembaca penasaran. Berikutnya yang paling gress, “Taman Api” oleh Yonathan Rahardjo. Melihat cover  depannya saja sudah membuat kening mengernyit. Apalagi membaca isinya  yah? Yah isinya seputar transgender. Perjalanan hidup yang membuat  pembaca awam mungkin berkata, “Oh… gitu yah, waria itu!!!”
 
Keempat  buku itu boleh jadi mengawali sebuah pendobrakan. Meskipun  sebelum-sebelumnya sudah ada novel LGBTQ atau kisah pribadi dari seorang  transgender yang diceritakan dalam bentuk buku. Namun akan lebih marak  dan berkesan ketika sebuah buku itu tidak saja berisi melankolis, atau  percintaan, tapi punya pesan moral, ada visi dan misi yang jelas tentang  esensi hidup LGBTQ itu seperti apa.
Mudah-mudahan  semakin banyak buku-buku berbobot yang bertemakan LGBTQ. Semoga saja!  (harapan saya untuk menerbitkan sebuah buku juga tercapai…amien!)
 
 
        
Baby Jane
About janeontheblog
A Bachelor of Psychology, passionately writing about an  extraordinary life, including LGBT and psychological issues.
 
 
No comments:
Post a Comment